Wednesday, June 15, 2011

Purwaceng, Tanaman Berkhasiat dari Dieng


APABILA Anda berkunjung ke kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) jangan lupa untuk mencoba purwaceng. Konon, tumbuhan sejenis perdu purwaceng (Pimpinella pruacen) tersebut, punya khasiat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Bahkan, khasiat tanaman tersebut telah dipercaya masyarakat, sekaligus bisa menggantikan viagra.

PURWACENG, tumbuhan sejenis perdu yang konon punya khasiat untuk mengatasi disfungsi ereksi. Khasiat tanaman tersebut dipercaya masyarakat bisa menggantikan viagra.

Purwaceng merupakan tanaman herbal tahunan yang bersifat aromatis. Tanaman tersebut hanya bisa tumbuh subur dan berkembang pada dataran pegunungan, dengan ketinggian minimal di atas 2.000 meter di atas permukaan laut (dpl).

Selain memiliki berbagai khasiat dan digunakan sebagai bahan jamu, purwaceng juga mengandung senyawa afrodisial, yakni dapat membangkitkan hormon seksual. Di samping kandungan senyawa diuretik yang mampu melancarkan air seni, melancarkan peredaran darah, menambah stamina, menghangatkan, dan menyehatkan tubuh.

Khasiat purwaceng itu sendiri tidak kalah dengan ginseng yang berasal dari Korea (Panax ginseng), ataupun pasak bumi (Eurycoma longifolia jack) yang berasal dari Amuntai, Kalimantan Selatan. Purwaceng merupakan tanaman khas daerah Pegunungan Dieng. Di daerah itu pun tidak semua tempat bisa ditumbuhi tanaman purwaceng, sehingga hanya ada pada tempat-tempat tertentu.

Menurut Hamid (51), warga Jln. Sabuk Alu Kecamatan/Kabupaten Wonosobo, purwaceng dikategorikan sebagai tumbuhan langka dan hanya bisa tumbuh di tempat tertentu. Di Jateng misalnya, hanya bisa ditemukan di kawasan Dieng, Wonosobo. "Saya hanya menemukan di Dieng pada ketinggian sekitar 2.000 m dpl, dengan jenis tanah yang mengandung unsur tertentu serta kelembapan dan cuaca tertentu pula," katanya.

Sebagai peracik dan pengusaha jamu purwaceng tradisional, ia pun sudah beberapa kali mencoba untuk membudidayakan tumbuhan ini di tempat lain, tetapi hasilnya tetap tidak bagus. "Di Dieng pun tidak semua tempat bisa ditumbuhi purwaceng. Tumbuhan ini bisa tumbuh hanya pada tempat-tempat tertentu," ujarnya.

Sudah bertahun-tahun menggeluti usaha jamu tradisional purwaceng, sejak 1994, Hamid telah mencoba untuk memproduksi purwaceng dalam berbagai bentuk. Misalnya, purwaceng dalam bentuk kering, purwaceng serbuk, purwaceng kapsul dan dijual dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp 3.500,00 - Rp 300.000,00.

"Purwaceng bukan hanya untuk mengatasi disfungsi ereksi bagi laki-laki, tapi juga bisa dikonsumsi wanita dan anak-anak sebab bisa menyehatkan kandungan dan mencegah masuk angin, pegal linu, dan menambah stamina tubuh. Tetapi, tidak dianjurkan dikonsumsi oleh wanita hamil," katanya.

Yang jelas, efek ramuan purwaceng dalam bentuk kopi misalnya, setelah diminum akan memberikan rasa hangat di bagian dada hingga perut. Menurut Hamid, minum purwaceng secara teratur bisa menyehatkan badan, terutama untuk untuk mengatasi disfungsi ereksi.

Secara liar

Untuk memperoleh bahan baku purwaceng, Hamid membeli dari petani di kawasan Dieng. Demikian halnya dengan pengakuan pengusaha jamu tradisional purwaceng, Mega Salim Bawazier (51) warga Desa Kajen, Wonosobo. Bahkan untuk mencari bahan baku purwaceng, Ny. Mega tidak sembarangan membelinya. Dia hanya mau membeli atau menampung purwaceng yang tumbuh secara liar.

"Purwaceng liar tidak mengandung pestisida maupun pupuk kimia tapi benar-benar alami, sehingga kualitasnya lebih bagus dari pada yang dibudidaya secara khusus. Hanya, jenis purwaceng liar memang langka, tumbuhnya di hutan-hutan dan semak-semak sehingga harganya mahal meski kualitasnya lebih 'jos'," kata Mega yang mengeluti purwaceng sejak tahun 1989 ini.

Satu kilogram purwaceng basah harganya cukup mahal bisa mencapai Rp 100.000,00. Sedangkan harga purwaceng kering bisa dua kali lipat. Sementara usia panen tumbuhan itu antara 8-10 bulan, dan masa panen purwaceng ditandai keluarnya umbi. Jika tanaman belum berumbi, menandakan usianya masih muda dan kualitasnya masih kurang bagus.

Untuk menambah aroma serta khasiatnya, purwaceng kering diracik dicampur dengan rempah-rempah tertentu, bahkan dia mencampurnya dengan rempah dari Timur Tengah. Ini dimaksudkan untuk menambah kualitas jamu purwaceng. "Saya pantang menggunakan campuran obat-obatan kimia karena dapat membahayakan konsumen," kata Mega.

Karena merupakan tanaman langka, produksinya pun dibatasi, yakni per tiga bulan memproduksi tiga kuintal jamu tradisional purwaceng. Produksi jamu purwaceng buatannya sudah pernah diekspor ke Jepang dan Korea, serta beberapa kota besar di Indonesia. Namun, kini dia hanya memenuhi kebutuhan lokal, mengingat keterbatasan bahan baku.

No comments:

Post a Comment